Apa Itu Penerbit (Tradisional)

Apa Itu Penerbit (Tradisional)

Istilah penerbit (tradisional) atau traditional publishing sering dipadankan dengan istilah penerbit konvensional atau penerbit mayor. Apa pun istilah yang dipakai, kesemua istilah itu merujuk pada satu pengertian: “Perusahaan yang dikelola untuk menyiapkan naskah mentah atau manuskrip sehingga menjadi buku siap cetak dalam kerangka kegiatan editorial dan perwajahan (desain)” (Trimansyah, 2012).

Untuk mudahnya, penerbit (tradisional) adalah penerbit yang umumnya sudah dikenal dengan baik oleh publik (pembaca), misalnya Gramedia, Erlangga, Mizan, Bentang, Kanisius, Andi Offset, Serambi dan lain sebagainya. Buku-buku yang diterbitkan oleh penerbit (tradisional) biasanya dapat dijumpai dengan mudah baik di toko buku fisik maupun online. Untuk mengetahui daftar penerbit (tradisional) secara umum, kita bisa melihatnya melalui situs Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI), lengkap dengan alamat kantornya masing-masing dan subjek buku yang diterbitkan. Ketika artikel ini ditulis, tercatat ada 690 penerbit yang terdaftar.

Jenis dan Fungsi Penerbit (Tradisional)

Berdasarkan jenisnya, penerbit bisa dibagi menjadi dua jenis: penerbit umum dan penerbit khusus. Penerbit umum adalah penerbit yang menerbitkan buku populer atau ilmiah secara umum, sementara penerbit khusus (spesialis) adalah penerbit yang hanya menerbitkan buku-buku khusus, seperti penerbit buku teks/pelajaran, penerbit buku perguruan tinggi, penerbit buku rohani/agama, penerbit buku anak dan remaja, penerbit buku kedokteran, penerbit buku referensi dan lain sebagainya.

Jenis penerbit yang banyak ditemui di Indonesia adalah penerbit buku teks atau pelajaran. Jenis kedua yang paling banyak adalah penerbit buku rohani/spiritual (agama Islam) yang mulai mengalami perkembangan pesat sejak 1980-an. Dalam perkembangannya, banyak penerbit spesialis berubah menjadi penerbit umum dan mendirikan imprint yang menyasar pasar khusus. Sebagai contoh, Penerbit Erlangga mendirikan imprint Erlangga Kids khusus untuk buku-buku anak dan imprint Esensi untuk buku-buku populer.

Berdasarkan fungsinya, berikut ini adalah beberapa fungsi utama penerbit (Trimansyah, 2009).
  • Mengakuisisi naskah/melakukan pengadaan naskah dengan cara promosi pengadaan naskah atau menghubungi penulis.
  • Menyeleksi naskah yang layak terbit.
  • Merencanakan jadwal penerbitan naskah dan tenggat waktunya (deadline).
  • Merencanakan pengembangan naskah, mencakup copyediting, desain interior (tata letak isi) dan desain eksterior (sampul).
  • Menetapkan alur waktu produksi (pencetakan buku).
  • Mempromosikan dan memasarkan buku kepada pembaca (masyarakat).

Jejaring Kerja Penerbit (Tradisional)

Dalam menjalankan aktivitasnya, penerbit berada dalam suatu lingkaran proses penerbitan yang melibatkan beberapa bagian yang saling berhubungan. Proses ini membentuk sebuah jaringan kerja yang saling membutuhkan. Dalam hal ini, jejaring industri kreatif penerbit buku dibagi menjadi empat bagian sebagaimana dapat dilihat pada tabel rangkuman di bawah ini (Trimansyah, 2012).

Jejaring Kerja Penerbit (Tradisional)

Alur/Tahap Penerbitan Buku

Buku-buku yang biasa kita temui di toko buku, tanpa pernah kita sadari, sudah melewati alur/tahap berjenjang di mana setiap alur/tahap tersebut memiliki kompleksitasnya masing-masing. Dalam praktiknya, waktu yang dibutuhkan untuk memproses sebuah naskah hingga menjadi buku adalah 1-6 bulan, tergantung tingkat kesulitan naskah dan spesifikasi hasil yang diinginkan. Secara garis besar dan pada umumnya, alur/tahap tersebut dapat dilihat pada tabel rangkuman berikut ini (Trimansyah, 2012).

Alur Penerbitan Buku

Kebijakan Pemasaran Buku

Sebagus apa pun sebuah buku apabila ia gagal di pasaran tiada artinya. Kegagalan pemasaran sering juga dikaitkan dengan kegagalan mempertemukan buku dan pembaca potensialnya. Karena itu, perencanaan sebuah produk (buku) biasanya dilakukan secara simultan dengan perencanaan pasar. Penjualan buku ke pembaca potensial menjadi kegiatan penting sehingga perlu disiapkan berbagai strategi tertentu. Berikut ini adalah beberapa cara yang biasanya dilakukan oleh penerbit (tradisional) dalam memasarkan buku (Trimansyah, 2012).
  • Membentuk tim penjualan langsung (direct selling).
  • Membentuk distributor sendiri yang diarahkan untuk mengelola produk/buku terbitan.
  • Menyalurkan buku melalui distributor eksternal (skala nasional dan regional).
  • Melakukan penjualan melalui media internet (website penerbit, media sosial, mailing list, market place seperti Tokopedia, Bukalapak) dan lain sebagainya.

Kepustakaan
  • Pambudi, Hassan. 1996. Pedoman Dasar Penerbitan Buku. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
  • Smith, Datus C. 1992. Penuntun Penerbitan Buku. Jakarta: Pusat Grafika Indonesia.
  • Trimansyah, Bambang. 2009. Taktis Menyunting Buku. Bandung: Maximalis.
  • Trimansyah, Bambang. 2012. Apa & Bagaimana Menerbitkan Buku: Sebuah Pengalaman Bersama IKAPI. Jakarta: IKAPI.

1 Komentar

  1. Kutipan karya Bambang Trimansyah yg th 2012 ada di halaman berapa,Kak?

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama