Aksara, Naskah, dan Budaya Nusantara

Aksara, Naskah, dan Budaya Nusantara

Aksara, Naskah, dan Budaya Nusantara
Editor : Dewaki Kramadibrata
Tahun Terbit : 2017
ISBN : 978-602-74720-5-1
Dimensi Buku : 15 x 23 CM
Tebal Buku : xviii + 180 Halaman
Cuplikan Isi Buku

Sinopsis
Verba Volant scripta manent ("perkataan menguap, tulisan abadi"). Ungkapan yang dikemukakan oleh Caius Titus, seorang penyair dan senator Romawi pada awal abad Masehi ini, menekankan pentingnya dokumen tertulis. Perkataan mudah dilupakan karena tidak ada buktinya, tetapi tulisan bersifat abadi karena ada yang mengabadikannya. Suatu peradaban akan mudah lenyap jika hanya dilisankan, tetapi akan bersifat abadi kalau dituliskan. Tulisan atau aksara memiliki kemampuan menyimpan/mengabadikan. Karena itu, peradaban besar dunia diketahui orang pada kelak kemudian hari salah satunya melalui aksara.

Buku ini menyajikan berbagai tulisan yang membuktikan bahwa aksara daerah mampu mengabadikan pergulatan intelektual local genius Indonesia. Berdasarkan kumpulan tulisan ini diketahui bahwa aksara dalam naskah kuno mampu mengungkapkan khazanah intelektual dari masyarakat yang menggunakannya. Para penulis naskah Nusantara mampu secara luwes memanfaatkan aksara asing menjadi aksara lokal yang dapat digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan informasi dan mengungkapkan isi pikiran mereka. Tulisan mereka menjadi bagian sejarah peradaban bangsa Indonesia. Khazanah intelektual Aceh, Palembang, Madura, Jawa, Makassar, Kalimantan, dan Cirebon, terabadikan dan tersebar melalui ortografi yang mereka pilih. Akan tetapi, sebagian besar aksara tersebut pada saat ini tidak lagi digunakan sebagai wahana untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan ilmiah. Aksara-aksara tersebut sudah menjadi dokumen yang hanya sesekali diziarahi.

Pertanyaan yang kemudian mengemuka adalah apakah aksara daerah masih perlu dilestarikan? Untuk apa?

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama