Ilmu Komunikasi dalam Perspektif Filsafat

Ilmu Komunikasi dalam Perspektif Filsafat

Pada dasarnya setiap ilmu pengetahuan, tak terkecuali ilmu komunikasi, mempunyai filsafatnya. Hal ini disebabkan oleh perkembangan ilmu-ilmu pada umumnya, yang pada masa lampau berpangkal pada filsafat. Filsafat sendiri sudah sejak lama menaruh perhatian terhadap ilmu komunikasi. Setidaknya, sejak kelompok Sophis yang menjual retorika pada orang-orang Yunani. Aristoteles misalnya, pernah menulis tiga jilid buku yang berjudul De Arte Rhetorica, yang oleh para komunikolog disebut-sebut sebagai buku pertama tentang retorika yang paling sistematis dan paling lengkap.

Namun demikian, filsafat tidak melihat komunikasi sebagai alat untuk memperkokoh tujuan suatu kelompok, seperti halnya pandangan sosiologi. Filsafat meneliti komunikasi secara kritis dan dialektis. Disebut kritis dalam arti bahwa filsafat tidak pernah puas diri, tidak pernah membiarkan sesuatu sebagai sudah selesai, selalu bersedia, bahkan senang, membuka kembali perdebatan. Dialektis berarti bahwa setiap kebenaran menjadi lebih benar dengan setiap putaran tesis–antitesis dan antitesisnya antitesis.

Sebagai langkah pembuka memasuki ranah filsafat dan keterkaitannya dengan ilmu komunikasi, buku Filsafat Ilmu Komunikasi ini kiranya dapat menjadi suatu bahan pengantar yang sangat berharga, terlebih di tengah kelangkaan buku-buku sejenis. Kelebihan buku ini terletak pada alur pembahasannya yang disusun secara sistematis, dimulai dari pengantar memasuki alam filsafat (Bab 1-4), ranah filsafat ilmu (Bab 5 & 12), ranah filsafat komunikasi dan ontologi komunikasi (Bab 5), dilanjutkan dengan ragam pembahasan epistemologi ilmu komunikasi (Bab 6-11), dan diakhiri dengan pembahasan singkat tentang dimensi aksiologi ilmu komunikasi (Bab 14).

Menyangkut ragam perspektif dalam ilmu komunikasi, khususnya perspektif teori kritis, buku ini menyajikan uraian yang mendasar, singkat, padat dan sangat memadai, mulai dari pembahasan mengenai ideologi, Marxisme, Teori Hegemoni, Cultural Studies, Mazhab Frankfurt dan hermeneutika. Namun demikian, buku ini pun tidak lepas dari sedikit kekurangan, seperti kurangnya uraian yang menyangkut dimensi ontologi (Bab 5) dan aksiologi ilmu komunikasi (Bab 14). Untuk menutupi kekurangan tersebut, para pembaca dapat melihat sumber rujukan yang telah disediakan oleh penulis pada akhir bab.

Sebagai bahan pembuka (pengantar) untuk memahami keberadaan komunikasi dalam kaitannya dengan ilmu pengetahuan serta memahami akar dan pokok-pokok persoalannya melalui kajian filsafat ilmu komunikasi, buku ini dapat menjadi bahan bacaan yang sangat memadai, terlebih ragam penjelasan yang diuraikan dalam buku ini diuraikan dengan singkat dan padat. Selain itu, dengan bahasa yang lugas dan mengalir, ragam pembahasan seputar filsafat dan ilmu komunikasi yang diuraikan dalam buku ini dapat memudahkan para pembaca dalam memahami hal-hal yang mendasari konseptualisasi berbagai teori dan model komunikasi.

Judul Buku : Filsafat Ilmu Komunikasi
Penulis : Khaerul Azmi
Kategori : Ilmu Komunikasi (Filsafat)
ISBN/EAN : 978-602-70674-1-7
Tahun Terbit : Cetakan III, September 2014
Dimensi Buku : 15 x 23 cm
Tebal Halaman : xiv + 250 Halaman
Harga : Rp. 65.000
Peresensi : Asep Rachmatullah
Link : Unduh Cuplikan Isi Buku

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama